Bismillahirrahmaanirrahiim
Sahabatku sekalian, Allah Subhanahu wa ta’ala di dalam banyak ayat-Nya di dalam Al-Qur’an,
telah menjelaskan secara jelas, gamblang dan terinci setiap persoalan yang
sering menjadi pertanyaan manusia di dunia, pedoman hidup yang akan terus
terjaga hingga hari kiamat.
Di dalamnya telah dijelaskan bagaimana hakikat dunia dan
isinya. Sebagaimana dilansir dalam ayat Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat 20 :
Artinya
: “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan
dunia hanyalah permainan ....”
Pasti,
diantara para pembaca sekalian telah mengetahui bahkan hapal diluar kepala ayat
yang masyhur ini. Ya, dunia = permainan. Lalu mengapa kita malah terjerumus
kedalam permainan tersebut?
Orang
kebanyakan berlomba mencari kekayaan dan memperbanyak keturunan. Allah
ibaratkan kehidupan didunia itu seperi sebuah kebun yang pada awalnya kebun
yang lebat, kemudian Allah jadikan kebun itu kering daun daunnya dan pada akhirnya
menjadi berguguran.
Dan
seharusnya kita memahami bahwa, sebagai sebuah permainan, pasti di dalamnya
harus berisi pemain dan lawan main. Di dalamnya juga ada skenario untuk saling menjatuhkan
dan menjaga diri. Dan kita adalah sang pemain yang akan mengarungi kehidupan
dunia tersebut. Lalu siapa yang jadi lawan mainnya? Apa senjata yang dia
miliki? Kehebatan apa yang dia miliki? Yuk kita simak sedikit pembahasan
berikut! Jangan lewatkan sedikit pun ya! Kan Cuma sedikit. Hehehe... (kelihatan
tuh dari tadi bingung ngelihat gaya bahasa awalnya tegang banget).
Baik,
yang harus kita bahas dulu adalah siapa lawan main kita? Bukan main monopoli
loh? Ini permainan yang apabila kita salah pilih jalan dan metode, bakalan
kejebak deh sama jaring-jaring lawan dan bakalan susah deh ngelepas jaringnya
kalo kita gak punya jurus jitu. Kok kayaknya lawannya hebat bener ya? Siapa sih
dia? Hayo tebak? Eng, ing eng, Dia adalah Iblis laknatullah beserta bala
tentaranya. Ya, ini dijelaskan dalam Al- Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 208. Di sana
kita diperintahkan untuk jangan ikut-ikut sama langkah syetan, ngikutin langkahnya aja nggak boleh apa
lagi ngikutin gayanya, sangat dilarang. Loh, emang gaya syetan kayak gimana
sih? Kan syetan gak kelihatan? Hehe, sabar ya. Entar dijelasin deh pokoknya,
yang penting tetep disini ya, baca terus.
Nah,
penjelasan berikut kita akan ngebahas kemampuan apa saja yang dimiliki oleh
Syetan laknatullah itu untuk
menjatuhkan kita, untuk menjerumuskan kita kepada jalan yang menyimpang.
Yang
pertama, skill. Iblis dan bala
tentaranya dibekali oleh skill yang
mumpuni. Skill dimaksud bisa kita
ketahui dari penjelasan Allah berikut :
“Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu
tertiptu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu dan
bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan
aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu
tempat yang kamu tak dapat melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-a’raf : 27)
Tuh
kan, kemampuannya luar biasa lawan kita ini. Sampai-sampai bapak moyang kita
aja ditelanjangi oleh kelakuannya. Hmm, bagaimana dengan kita ya?
Pada
ayat-ayat ini, Allah swt. menyerukan kepada anak cucu Adam sekali lagi untuk
memperingati mereka jangan sampai lalai dan lengah melupakan dan menyia-nyiakan
dirinya, tidak mensucikan dan membentenginya dengan takwa tetapi hendaklah
mereka selalu berpikir mengingat Allah karena kalau tidak hatinya akan berkarat
sebagaimana berkaratnya besi. Dengan demikian mereka akan mempunyai kekuatan
yang membaja untuk menghadapi bujukan dan rayuan setan dan selamatlah mereka
dari tipu dayanya dan tidak akan mengalami nasib buruk sebagaimana yang telah
dialami ibu bapak manusia yaitu Adam a.s. dengan istrinya Siti Hawa, sehingga
keduanya dikeluarkan dari surga, pakaiannya tanggal sehingga auratnya
kelihatan. Setan dan pengikutnya turun-temurun memusuhi terus-menerus anak cucu
Adam. Dia senantiasa mengintip dan memperhatikan di mana adanya
kelemahan-kelemahan mereka di sanalah dia memasukkan jarumnya sebagai godaan
dan tipuan. Dialah musuh yang sangat berbahaya karena dia melihat mereka,
sedang mereka tidak melihatnya. Dia lebih berbahaya dari musuh biasa yang dapat
dilihat karena musuh-musuh lahiriah itu dapat diketahui di mana adanya dan ke
mana arah tujuannya malah lebih berbahaya lagi dari musuh dalam selimut. Dia
mengalir pada tubuh manusia seperti mengalirnya darah sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw.
Yang
kedua, setan ini selalu menghembuskan semua hal yang menjerumuskan manusia dan
melalaikan dari mengingat Allah. Yang ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf
ayat 17. Silahkan baca sendiri ya, biar tahu letaknya tuh surat. Di dalam ayat
tersebut Allah menghabarkan berita perihal keseriusan Iblis laknatullah dalam mengahancurkan umat
Islam.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 17 di atas adalah:
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”:
Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim),
“dan dari belakang mereka”: membuat mereka cinta
kepada dunia (Wa Min Kholfihim),
“dari kanan”: urusan-urusan agama akan dibuat tidak
jelas (Wa ‘An Aimaanihim)
“dan dari kiri mereka”: dan manusia akan dibuat
tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).
Lalu timbul pertanyaan di benak kita, mengapa iblis
tidak mendatangi kita dari atas dan dari bawah kita? Hal tersebut dijelaskan
dalam sebuah tafsir Al Qur’an berikut ini:
Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: “Diriwayatkan
bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat
menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana
mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?” Maka Allah
berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan
bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh
kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh
kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka” (At-Tafsir Al-Kabir V/215)
Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis
tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas
(Tafsir Ibnu katsir III/394-395).
Serius banget bacanya, tapi saya heran, mengapa Iblis
begitu banget ya???
Baik, masuk ke tahap ketiga, mengapa Iblis sangat
antusias mengahncurkan umat manusia? Yaitu karena dendam banget sama manusia.
Ingetkan kabar ketika Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk sujud
menghormati Adam terus malaikat bersujud sedangkan Iblis gak mau sujud? Malah
dengan congkaknya mengatakan bahwa ciptaan Allah yang namanya manusia yang
diciptakan dengan tanah itu lebih rendah
dari dirinya yang diciptakan dari api? Nah, sejak saat itulah Iblis adalah
musuh utama manusia. Sebagaimana dilansir dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat
39.
“Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik
(perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya”
Tuh
kan, Iblis memang kurang ajar deh, manusia kan gak pernah ngeganggu dia, eh,
malah kita terus yang diusilin. Setiap perbuatan yang menurut Al-Qur’an salah,
dijadiin indah sama Iblis. Contohnya kayak tontonan-tontonan yang
memperlihatkan aurat, terus perbuatan ghibah (memberitahukan keburukan saudara
kita kepada orang lain waktu orang itu gak ada di tempat pada saat dibicarakan,
mirip-mirip kayak ngegosip gitu), dan banyak hal lainnya.
Lalu,
apa senjata kita? Tameng kita? Biar jerat-jerat setan itu bisa kita tepis?
Gampang
kok sahabat-sahabat semua, ada beberapa jurus jitu untuk menghadapi itu semua.
Yang
pertama, Ikhlas. Ya, ikhlaskan semua perbuatan kita hanya kepada Allah, karena
Iblis sendiri yang menyatakan dalam lanjutan surat Al-Hijr, yaitu ayat ke-40,
Iblis menyatakan bahwa hamba-hamba Allah yang mukhlislah yang mampu untuk
menepis semua tipu daya setan.
Yang
kedua, seorang manusia, khususnya umat muslim, harus punya karakter. Apa saja?
Yuk kita buka Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 111 – 112.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu
telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran.
dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan
yang besar.” (111)
“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat [*], yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (112)
[*] Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan
atau berjihad atau mempersiapkan jihad. ada pula yang menafsirkan dengan orang
yang berpuasa.
Dan orang-orang yang berkarakter seperti yang disebutkan
dalam Surat At-taubah ayat 111-112 inilah yang akan mampu meneguhkan keimanan
mereka, meneguhkan aqidah mereka, meneguhkan langkahnya di jalan Allah, hingga
akhirnya mereka bertemu dengan Allah dengan hati yang riang gembira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar