Selasa, 28 Agustus 2012

Pemberian terbaik yang Allah berikan kepada manusia adalah Hidayah

http://www.google.co.id/imgres?um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1366&bih=644&tbm=isch&tbnid=QeFmIRwmfD9G2M:&imgrefurl=http://baltyra.com/2011/08/29/fajar-hidayah-di-gunung-kelud/&imgurl=http://baltyra.com/wp-content/uploads/2011/08/hidayah1.jpg&w=320&h=400&ei=5XE9UInsEYrOrQev-YAY&zoom=1&iact=hc&vpx=169&vpy=151&dur=1527&hovh=251&hovw=201&tx=114&ty=92&sig=104961461498063946032&page=1&tbnh=123&tbnw=98&start=0&ndsp=22&ved=1t:429,r:0,s:0,i:72
Sahabatku, tahukah engkau? Bahwa setiap manusia telah Allah berikan kekuatan untuk menggapai setiap yang diimpikannya. Tidak seorang pun luput akan kekuatan unik yang Allah berikan. Seperti permasalahan rizki pun, tak ada makhluk di dunia ini yang tidak mendapatkan rizki dari-Nya.
Allah pun telah menunjuk seorang Rasul untuk menyampaikan Risalah-Nya. Seorang Rasul yang merasa berat hatinya melihat kesusahan yang dirasakan umatnya.
Segala hal-hal yang mendekatkan kita kepada surga telah dijelaskan dengan sangat nyata, bahkan sebelum Rasul SAW meninggalkan dunia ini, agama Islam sudah di jelaskan dengan sangat baik. Malamnya secerah siangnya. Itulah ungkapan yang tepat akan Risalah yang sempurna dan paripurna.
Begitu pula hal-hal yang menyebabkan kita kepada kekotoran hati sehingga mengapa kita sulit sekali mendapatkan hidayah Allah pun telah beliau SAW jelaskan, agar kita senantiasa berhati-hati dalam menapaki perjalanan dunia.
Sedangkan hawa nafsu kita serta saitan yang sering menjurumuskan kita kelembah kenistaan itu justru berbuat sangat berbanding terbalik di bandingkan yang datang dari fitrah manusia.
Para penduduk surga sering berucap "Sesungguhnya apa yang kami dapatkan di Surga ini tidak lain karena Allah memberikan kepada kita kenikmatan yang besar kepada kita berupa hidayah".
Ya hidayah. dan itu adalah nikmat terbesar yang di hadiahkan kepada manusia yang senantiasa meliputi dirinya dari mengingat Allah dan kebesaran-kebesaran-Nya.
Tidak mungkin seseorang bisa masuk surga hanya karena amal perbuatan mereka sehingga mereka beranggapan, "Saya pasti masuk surga karena saya sudah bersedekah dengan banyak, saya sering memberi makan anak yatim, dst", namun dia lupa, sebenarnya siapa yang membuat dia mampu bersedekah, siapa zat yang Maha Kaya yang memberikan dia kemampuan untuk memberikan makanan kepada anak yatim, dia lupa sebenarnya apa yang terdapat padanya itu adalah nikmat dari Allah.
" ...dia lupa, sebenarnya siapa yang membuat dia mampu bersedekah, siapa zat yang Maha Kaya yang memberikan dia kemampuan untuk memberikan makanan kepada anak yatim, dia lupa sebenarnya apa yang terdapat padanya itu adalah nikmat dari Allah."
 Dan yang membuat seseorang bisa masuk Surga hanyalah Allah, dan surga adalah sebaik-baik pemberian kepada orang-orang yang tulus melakukan segala sesuatu kepada Allah. Dan seseorang bisa ikhlas melakukan sesuatu karena Allah karena Allah telah memberikan kepadanya nikmat yang begitu besar di dunia ini berupa hidayah.

Ada Hukum Atau Tidak Sama Saja

Aneh benar Indonesia ini. Negara yang mempunyai status penjunjung Undang-undang, sepertinya malah jauh dari segi teratur. Mudah sekali mempermainkan Pasal-pasal seperti bermain monopoli, yang punya uang dia yang kebal hukum.
Hmmm, kalau yang ditangkap rakyat tak beruang seperti saya, apalah jadinya.
Undang-undang sudah tidak punya jati diri, tidak membuat jera. Faktanya seperti itu.

Senin, 27 Agustus 2012

Hancur Sepi

Ketika Hati tak ingin terpaut
Gelisah resah mendera
Riak air yang semakin mendalam
Menyatakan yang tak terasa

Ketika langit berwarna merah saga
Bulan siap menyambut dengan senyuman terbaiknya
Namun hati tetap tak tahu
Siapa gerangan yang dirindukannya

Sepi katanya
Coba keluar dari keheningan
Menyambut kedatangan yang tak ditunggu
Tak hancur sesuatu yang dirusak